Mempelajari setiap modul pada pelatihan guru penggerak membuat saya takjub dan bersyukur dapat kesempatan mengikuti pendidikan guru penggerak ini. Setiap modul saling berhubungan dalam meningkatkan kompetensi guru. Pada modul ini saya dapat mengetahui dan memahami bagaimana seorang pemimpin pembelajaran bersikap dan bertingkah laku
Perubahan yang terjadi pada cara mengambil keputusan sebelum dan sesudah pembelajaran modul ini adalah adanya sikap teliti dan sabar serta cermat melakukan sesuatu di dalam kelas dalam rangka pembelajaran yang lebih demokratis dan sesuai diferensiasi siswa di dalam kelas. Belajar tentang bahwa pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
Pada modul 3.1 saya belajar mengenali dan menggali lebih dalam tentang jati diri saya sebagai seorang pendidik, mempertajam keterampilan kepemimpinan saya, mengasah berbagai keterampilan manajemen sekolah serta memperkaya pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Terutama pada modul ini saya belajar tentang dilema etika dan bujukan moral.
Dilema etika adalah situasi dimana sesorang harus memilih benar versus benar. Akan tetapi secara moral benar tetapi bertentangan.Dilema etika merupakan suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya, ini merupakan suatu kondisi dimana setiap pilihan yang diambil memiliki landasan moral atau prinsip.
Sedangkan bujukan moral ialah situasi yang terjadi seorang harus memililih yang benar dan salah.
Paradigma dilema etika yaitu:
1. individu lawan masyarakat(invidual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan(justice vs mercy)
3. kebenaran lawan kesetiaan(truth vs loyality)
4. jangka pendek lawan jangka panjang(short term vs long term)
Prinsip prinsip yang terkandung pada seseorang dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yaitu:
1. Prinsip berpikir berbasis hasil akhir(ends-based thinking)
2. Prinsip berpikir berbasis peraturan(rule –based thinking)
3. Prinsip berpikir berbasis peduli(care-based thinking)
Langkah Pengujian Keputusan
1. Mengenali nilai-nilai yang bertentangan
2. Menentukan siapa yang terlibat
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan
4. Pengujian benar atau salah
5. Pengujian paradigm benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Contoh pengelaman sitasi dilema etika
Di suatu kelas, bendahara kelas merasa kehilangan uang kas kelas untuk kegiatan perlombaan kelas.Selanjutnya wali kelas beserta guru olah raga(karena saat itu mau masuk pelajaran olah raga) memeriksa agar dapat menemukan siapa yang mengambil uang tersebut. Namun belum juga ditemukan. Sehingga wali kelas menyampaikan bahwa jika hari ini malu untuk mengakui kesalahannaya maka Ibu guru tungu sampai nanti jam istirahat. Jam istirahat berlalu, siswa belum ada yang mengakui. Berdasarkan kronologi beberapa siswa, wali kelas sangat yakin bahwa yang mengambil adalah siswa di kelas tersebut. Tiba tiba pada jam pelajran terakhir ada ketua kelas dan bendahara kelas menyampaikan bahwa yang mengambil adalah anak A dan B. Tetapi dia takut untuk menyampaikan sendiri. Setelah jam pelajaran selesai wali kelas dan siswa di kelas tersebut pulang maka wali kelas mengklarifikasi kebenaran dari informasi ketua elas tersebut. A dan B mengakui bahwa dia yang mengambil uang tersebut dan disembunyikan di atas ruang kamar mandi siswa. Guru mendokumentasikan pengakuan siswa tersebut dan ternyata uangnya ada di atas ruang kamar mandi.(dengan tidak diketahui siswa guru merekam kejadian itu).
Guru tersebut merasa bimbang apakah harus disampaikan ke guru BK atau diatasi sendiri?
Berdasarkan kasus tersebut langkah langkah pengujian keputusan yaitu:
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
Dengan cara memahami atau mencermati aturan yang ada di sekolah seperti norma sopan santun, tatib sekolah.
2. Menentukan siapa yang terlibat
Cek siapa saja yang terlibat sebagai subyek atau obyek masalah
Sebagai subyek/ pemangku kepentingan (stake holder) adalah guru mapel, guru bk dan ks, sebagai obyek masalah adalah siswa.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan
Bukti, fakta yang ada seperti barang/ uang, korban, pelaku, saksi.
4. Pengujian benar atau salah
Untuk pengujianya disesuaikan dengan peraturan benar atau salah, jika langkahnya sesuai peraturan maka itu sudah benar.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
Guru mengingkatkan itu benar, guru melakukan tindakan benar
Tidak benar jika menyimpulkan sendiri tanpa koordinasi dengan stake holder yang ada.
6. Melakukan prinsip resolusi
Menyarankan penggunaan dengan cara-cara demokratis dankonstruktif untuk menyelesiakn konflik.
Dengan memberikan kesempatan pada pihak-pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah mereka snediri atau dengan melibatkan pihak ketiga.
7. Investigasi
Pengecekan lapangan agar fakta yang ada bisa dikonfrontir agar tidak terjadi pembiasan masalah.
Melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain;
8. Buat keputusan
Guru melaporkan ke wali kelas setelah mendapatkan bukti yang kuat.
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Apakah keputusan ini sudah benar, apa dampaknya bagaimana mengatasi kedepannya jika ada kasus serupa.
Setelah mempelajari modul ini CGP mampu bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan.
Menerapkan 9 langkah pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan;
Belajar memahami profesi guru tidak sebatas menyampaikan materi tetapi upaya untuk memanusiakan manusia sebagai mahluk individu maupun sosial tanpa memperhitungkan untung rugi(karatatif).
Materi mengambil keputusan ini sangat penting untuk guru atau seorang pemimpin. Pentingnya topik pada modul ini bagi seorang individu dan sebagai seorang pemimpin pembelajaran yaitu menambah kompetensi pendidik dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Terutama untuk menambah wawasan pengetahuan guru sebagai antisipasi guru jika menghadapi benturan etika dan hukum.
Yang saya lakukan untuk membuat dampak / perbedaan di lingkungan saya setelah mempelajari modul ini yaitu diawali mencermati materi pembelajaran yang berdiferensiasi, melakukan sosialisasi terhadap teman sekantor dengan koordinasi kepala sekolah, melakukan pembelajaran yang dikontrol oleh kepala sekolah dan diakhiri oleh refleksi pembelajaran.
Selain konsep tersebut ada hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan-keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yakni sosialisasi perubahan pembelajaran yang lebih nyata, agar teman sejawat atau orang tua tidak kaget dan justru sebaliknya akan mendukung proses perubahan pembelajaran yang diinginkan.