Thursday, December 31, 2020

Lokakarya 2

 

Lokakarya-2 Pendidikan Guru Penggerak Kelompok A Kabupaten Cilacap dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020 di Hotel Dafam Cilacap.

Peserta seharusnya 15 orang yang terdiri dari 3 pendamping yaitu:

1.     Arsyad Riyadi

2.     Masruhan Mufid

3.     Krista Adayu

Aktivitas Pembelajaran dan Hasil Produk

Kegiatan diawali dengan registrasi, pembukaan, pengenalan dengan perkenalan dari pendamping dan motivasi. Setiap peserta diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri   dan pengalaman selama 2 bulan mengikuti mengikuti Program Guru Penggerak.

Sesi ini merupakan pengalaman yang sangat menarik karena saya mendapat inspirasi dari peserta lain. Dari kegiatan ini saya juga dapat merasakan bahwa perjuangan saya belum pernah ada rekan CGP, melatih lebih banyak bersyukur dan terus memotivasi diri untuk belajar memperbaiki diri.

Pada lokakarya ini saya belajar memanajemen kelas, membuat kesepakatan kelas, pentingnya memecahkan es. Belajar berdiskusi dan memandu diskusi.

Peserta berdiskusi tentang kekuatan yang dimiliki dan tantangan menjadi guru penggerak serta solusi dari setiap tantangan yang dihadapi oleh rekan peserta lain.

Materi Lokakarya 2 membahas tentang Komunitas Praktisi.

Lokakarya ke 2 pendidikan guru penggerak yang berkaitan dengan bagaimana kemampuan guru untuk menggerakan komunitas.

Materi lokakarya 2 yaitu:

1.     Komunitas dikembangkan sebagai strategi pengembangan profesional guru

2.     Peran guru penggerak dalam mengembangkan komunitas berkembang

3.     Budaya positif di komunitas

4.     Kolaborasi dalam komunitas

5.     Tahapan pengembangan komunitas

6.     Peran pemangku kepentingan dalam pengembangan komunitas

Pada bengkel 2 peserta siswa dalam kelompok kecil dibagi dengan tema sebagai berikut

1.     Mengenalisis kebutuhan belajar anggota

2.     Memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan

3.     Mencari narasumber yang relefan sesuai kebutuhan belajar

4.     Menyelenggarakan kegiatan belajar di komunitas

5.     Mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil kegiatan

6.     Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikan hasil belajar di komunitas

Lokakarya ini saya belajar memaksimalkan kekuatan yang dimiliki diri sendiri, orang lain dan komunitas. Belajar menggerakan komunitas belajar disekolah dan luar sekolah, belajar menerapkan pembelajaran aktif dengan tahap perkembangan murid sehingga murid dapat memperoleh kemerdekaan belajarnya.

Refleksi

Pendamping yang kompeten akan meningkatkan kompetensi peserta, dari 3 pendamping ini yang menginspirasi saya untuk belajar memanajemen sebuah pelatihan. Lokakarya 2 ini dapat terselenggara dengan baik.

Setelah mengikuti lokakarya ini, saya juga membuat laporan pada atasan langsung dan mendapat apresiasi yang positif.

Semoga kegiatan seperti ini dapat terlaksana pada pertemuan yang akan datang dengan tema yang lebih bermanfaat.

Berikut dokumentasi kegiatan Lokakarya 2

https://www.youtube.com/watch?v=3ZQz2icFMSM&t=22s

Sunday, December 27, 2020

Pentingnya Menyusun Kesepakatan Kelas

PGP-Angkatan 1-Cilacap-Een Nuraeny-SMAN 1 CIPARI-Menyusun Kesepakatan Kelas


Guru pendidik, tokoh, panutan serta panggilan bagi para murid yang dididiknya. Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan murid saat belajar di sekolah. Perjalanan ini tidak hanya mengenai fisik namun juga perjalanan mental, kreativitas, moral, emosional, dan spiritual yang lebih kompleks dan mendalam.

Kualitas seorang guru akan menentukan hasil belajar seorang murid. John I Goodlad dalam bukunya “di balik Pintu Kelas” mengatakan, ketika  guru memasuki ruang kelas dan menutup pintu kelasnya, hanya dialah yang dapat menentukan mau kemana Proses Pembelajaran akan dibawanya . Oleh karena itu guru harus mampu:

1.Menguasai materi yang akan mengajar

2. Cerdas dalam memilih metode yang tepat agar mudah diterapkan serta tidak menjenuhkan 

3. Membangkitkan semangat dan motivasi untuk bermimpi tentang masa depan

4. Mengajar dengan cinta dan inspirasi

5. Menghargai hasil pekerjaan siswa

Mengenal murid menjadi hal yang utama sebelum masuk ke agenda atau jadwal belajar yang disusun. Membangkitkan semangat dan motivasi tentang mimpi tentang masa depan dan mengajar dengan cinta, serta menginspirasi suatu hal yang sangat penting dalam pembelajaran. 

Mengenal ini bukan hanya mengenal nama, melainkan juga mengenal minat murid guru mencari sela murid murid saat memulai hubungan ditahun ajaran baru. Setelah pengenalan karakter, dan minat murid kemudian dibuat kesepakatan kelas. 

Dalam membangun kesepakatan kelas, maka yang menjadi dasar pemikiran adalah dialog yang diarahkan pada kebutuhan murid sehingga murid tidak diabaikan dalam pembuatan kesepakatan kelas itu. Murid juga harus dapat mamehami tujuan pembuatan kesepakatan kelas dan poin poin kesepakatan. Murid diajak untuk berdiskusi kesepakatan apasaja yang diterapkan dalam memahami pemahaman mereka, mengapa kesepakatan itu dibuat, dan akibat apannya kesepakatan itu dilanggar. Dari pemahaman akan kesusahan, maka murid diharapkan dapat menjaga diri untuk berperilaku sesuai dengan kesepakatan di kelas.

Murid ditempatkan sebagai tokoh utama dalam pembelajaran , termasuk juga dalam pembuatan kesepakatan kelas. Sehingga mereka merasakan perilaku dan perilaku yang mereka tunjukkan sebagai pernyataan dari tanggung jawab mereka sendiri, bukan menjalankan peraturan yang berlaku dikelas.

Kesepakatan kelas adalah potret pendekatan budaya positif yang lebih mengedpankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat perlu belajar.

Melalui kesepakatan kelas murid sekaligus belajar tentang nilai nilai demokrasi serta pentingya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri. 

Tahun ajaran baru adalah awal yang baik dan kesempatan yang tepat untuk memulai kebiasaan baik dan membangun kebiasaan baru yang belum pernah bisa dilakukan bagian sebagia dari refleksi bersama. 

Langkah langkah menyusun kesepakatan.

Panduan dalam Menyusun Kesepakatan Kelas dapat dilihat pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=5jAm17Ypzo4&t=48s&pbjreload=101

Berdasarkan 6 panduan menyusun kesepakatan kelas tersebut, saya dan murid belajar untuk menyusun kesepakatan kelas. Sebagai gambaran kesepakatan kelas yang disesuaikan dengan keadaan kelas yang berani (Pembelajaran Jarak Jauh) karena sekolah kami masih menerapkan PJJ. Ikut langkah-langkahnya:

 1.Masuk

Pertemuan awal guru masuk ke dunia murid dengan membangun masuk . Praktik guru saat memulai pertemuan kelas baru. Dapatkan pendekatan dari suasana orang ke negara dan idola, dari suasana ke dalam negeri dan idola sehinnga guru menjadi teladan yang baik. Setelah tumbuh keakraban dan kepercayaan guru mulai mensosialisasikan kepada murid tujuan dari membuat kesepakatan kelas agar terbangun trus (kepercayaan)

2. Brainstrorming 

Guru memberikan kesempatan kepada semua murid untuk saling mengemukakan ide dan pendapatnya tentang kondisi kelas yang akan dibuat kesepakatan. Murid berdiskusi tentang Kelas yang diimpikan, pembelajaran yang diharapkan, guru impian dan semua hal yang dapat mencapai cita-citanya meraih tujuan manusia yang unggul dan berakhlak mulia.

3.Memilah

Murid diajak memilah untuk memilih ide yang dapat dijadikan kesepakatan.

4. Tampilan

Kesepakatan yang sudah dipilih ditulis dan panjang di area yang mudah terlihat, agar semua mengingat isinya. Karena masih menerapkan PJJ maka guru memberikan saran kepada murid untuk ditulid di buku catatannya masing-masing dan sewaktu-waktu dibacakan saat berani.

5.Tugas guru

Menjadi fasilitator jalannya diskusi dan evaluasi. Memastikan semua menjalankan isi kesepakatan. Selanjutnya guru juga melakukan evaluasi dan refleksi dari kesepakatan kelas yang telah dibuat dan dilaksanakan.

Hal Yang Diharapkan

Kesepakatan kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi fenomena baru di kelas saat saya mengajar. Biasanya yang saya lakukan di awal tahun pelajaran adalah sosialisasi KI dan KD serta peraturan kelas yang dilakukan tanpa interaksi murid dalam membuat kesepakatan kelas ini. 

Adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid .Ini terlihat dari kerja sama dan kolaborasi antara guru dan semua murid. Kegiatan di kelas untuk semester baru dimulai dengan warna yang baru.

Guru akan memperoleh situasi yang kondusif pada saat penyampaian materi dan kegiatan mengajar lainnya. Terciptanya pembelajaran yang menyenangkan karena kondisi atmosfer kelas yang menyenangkan.

Murid akan melihat tujuan mereka di kelas dan konsekuensinya ramah mereka melanggar kesepakatan. Segala bentuk kegiatan di kelas akan diatur dengan baik dan dekat.

Adanya kerjasama yang baik antara guru, murid dan wali kelas serta orang tua.

Menjadi inspirasi dan motivasi bagi guru lain untuk melakukan hal yang sama dengan cara mereka masing-masing dalam membuat kesepakatan kelas ini.

Kesepakatan kelas akan melahirkan kaidah atau kesepakatan yang secara kerelaan dan keiklhasan murid untuk mentaatinya.Dengan kesepakatan juga murid belajar untuk tertib aturan, aturan ibarat sebuah janji yang harus ditepati.

Dari kesepakatan yang dibuat, mrid belajar tentang asas Pacta Sunt Servanda bahwa perjanjian yang telah dibuat mengikat bagi masing-masing pihak. Jika dengan hukum positif maka yang mengikat dari suatu aturan yang sama derajatnya dengan mengikatnya sebuah undang-undang.Sehingga di sini murid tidak sadar akan udah mentaati kesepakatan kelas, tetapi tumbuh kesadaran dan kebahagian jika mentaati kesepakata kelas tersebut. Belajar menjadi warga negara yang baik.

Kesepakatan Kelas yang terbentuk:

1. Tepat Waktu

2. Berdoa Diawal dan Diakhir Pembelajar

3. Menyanyikan Lagu Nasional / Daerah Diawal Pembelajar

4. Memperhatikan guru dengan cermat

5. Saling Menghargai

6. Adanya Ice Breaking   saat KBM

7. Meminta Izin Jika Berhalangan Hadir

8. Membudayakan 7S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sehat, Semangat)

9. Peduli, Empati dan Berbagi 


Dokumentasi Menyusun Kesepakatan Kelas Semester I

Bersemuka menggunakan Google Meet, perkenalan dan menyusun kesepakatan kelas.

Link yang dikirim kepada murid mengenai perkenalan dan kesepakatan kelas. Tautan dikirim melalui wali kelas.


Kutipan isi link tentang perkenalan dan panduan menyusun kesepakatan kelas


Tanggapan murid


Komunikasi melalui grup kelas tentang kesepakatan kelas



Tatap muka pertama dengan siswa sebelum pelaksaan PAS, 
menanggapai respon perwakilan siswa tiap kelas, dan merefleksi pelaksanaan kesepakatan kelas