Monday, February 8, 2021

 



1.     Materi tentang pemetaan kebutuhan belajar sangat membantu saya dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan memahami pemetaan murid maka saya belajar untuk dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran dapat dilakukan secara fleksibel sesuai kebutuhan guru dan siswa yang memungkinkan keragaman cara untuk memcapai sasaran belajar. Bahkan dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini tidak menutup kemungkinan bahwa murid pada saat-saat tertentu merumuskan sendiri sasaran-sasaran belajarnya.Pembelajaran berdiferensiasi melalui materi (konten atau muatan), proses, dan produk yang lebih maju dan majemuk. 

2.     Yang sulit diterapkan adalah menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar murid, terutama saat pandemi, saya belum melihat secara rinci gaya belajar masing-masing murid, apakah auditori, visual atau kinestetik. Sehingga fasilitas apa yang dapat mendukung proses belajarnya agar pembelajraan dapat terlaksana dengan maksimal. 

Beberapa peran besar orang tua dalam membimbing dan mendukung kegiatan belajar mengajar, apakah orag tua memfasilitasi kebutuhan sarana prasarana dan suasana murid untuk belajar sesui dengna gaya belajarnya.Saya juga kesulitan untuk memberikan materi / konten yang beraneka ragam sesui dengan kebutuhan belajarnya, proses belajar dan produk belajar yang lebih maju. 

3.     Dukungna yang diperlukan yaitu:

Dukungan paling utama dalam menerapkan ini adalah dukungan psikologis untuk diberi kepercayaan dan dukungan dalam bentuk kebijakan untuk guru dari pimpinan agar bebas berkreasi untuk meningkatkan kemajuan siswa melalui pembelajaran yang berpihak pada anak yang salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang tentunya pembelajaran ini akan majemuk dan sedikit berbeda dengan rekan sejawat yang lain.

Fasilitas, materi, bahan ajar koneksi internet antara guru dan murid

Penambahan pengetahuan

Umpan balik dari atasan, teman sejawat, murid, MGMP

Cara saya agar mendapatkan dukungan tersebut yaitu:

Percaya diri akan kemampuan diri

Komitmen pada tujuan

Mandiri dan senantiasa mengkolaborasikan kekuatan dengan orang lain disekitar kita

Meminta umpan balik / refleksi dari rekan sejawat, / murid yang terkait dengan apa ynag kita lakukan dalam pembelajaran.

4.     Saya berani mengambil risiko dalam pembelajaran saya dengan tetap mengkomunikasikan dengan pihak yang terkait misalnya rekan sejawat terutama pimpinan / Kepala Sekolah, walaupun tidak sesuai dengan sistem atau tidak umum. Karena yang tidak umum belum tentu salah. 

            Saya mempelajari materi pembelajran berdiferensiasi ini maka saya pun berefleksi setelah penyusunan perubahan berupa:

 1. Mengubah desain RPP

2. mengubah gaya kepengajaran saya berupa:

  1. Mengubah tempat belajar di sekolah menjadi tempat lain sesuia kebutuhan siswa, misalnya di kebun karet saat laporan observasi, di rumah siswa, di peternakan, di pabrik jamu dengan tetap sesuai dengan protokol standar kesehatan. 
  2. Mengubah pola memotivasi yang lebih menumbuhkan motivasi internal dari pada motivasi eksternal yang berupa reward dan punishment
  3. Mengawali kelas dengan membahas bersama siswa tentang pentingnya materi pembelajaran
  4. Mengajar dengan lebih memandirikan siswa: menghindari teknik ceramah, memanipulasi tanda, menggunakan berbagai sumber pengetahuan, tidak hanya guru sebagai sumber pengetahuan, misalnya memasukkan dan akademisi sesuai materi pelajran dan disesuiakan dengan impian siswa.Misalnya pada pertemuan materi Teks Negosiasi “Seni Bernegosiasi“ saya mengahadirkan terapkan dan akademisi sesuia minat siswa https://timesindonesia.co.id/s/u9fbxc62cj#.YCCyz_NfG7Y.whatsapp
  5. Menutup pembelajaran dengan refleksi
  6. Melibatkan siswa dalam proses produksi

 

0 comments:

Post a Comment